Alhamdulillah,
======================
Bila saya tidak percaya nama Tuhan satu-satunya adalah Allah, saya juga tidak percaya Al-Qur'an, tidak percaya Muhammad itu Nabi utusan Tuhan, tidak percaya Malaikat-malaikat dan Hari Akhir, apakah saya termasuk orang kafir?
======================
Ya.
Yang dimaksud dengan kafir adalah tidak percaya/mengingkari/menolak.
Al ~ Qur'an surat An - Nisa (4): 136.
"Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya."
Jadi, "tidak percaya" bukan penyebab kekufuran. "Tidak percaya" itulah yang disebut dengan kekufuran.
Tidak percaya terhadap satu dari lima hal di atas adalah bentuk kekufuran, dan pelakunya disebut sebagai kafir.
Al ~ Qur'an surat Al - Baqoroh (2): 177.
"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, Hari Kemudian, Malaikat-Malaikat, Kitab-Kitab, Nabi-Nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir dan orang-orang yang meminta-minta; dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya; dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa."
======================
Apabila saya termasuk orang kafir, apakah ada ayat-ayat Al-Qur'an yang mewajibkan atau mensunahkan umat Islam menghukum saya? Kalau ada, dengan cara apa saya patut menerima hukuman?
======================
Tidak ada. Yang ada adalah kewajiban bagi umat Islam dan anda untuk saling memelihara hak-hak antara satu dengan yang lainnya. Selama tidak ada pelanggaran terhadap hak-hak, maka haram hukumnya untuk menganiaya (memukul, menghina, melukai, membunuh).
Al ~ Qur'an surat Al - Mumtahanah (60): 8.
"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil."
Maka, dapat diketahui bahwa Allah menyukai dan mencintai kaum muslimin yang berbuat baik dan berlaku adil terhadap non-muslim, selama syarat-syarat di atas dipelihara.
Al ~ Qur'an surat Al -Maidah (5): 8.
"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah! karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Walaupun ada rasa benci terhadap suatu kaum, itu tidak boleh dijadikan alasan bagi umat Islam untuk semena-mena/tidak adil terhadap kaum tersebut. Misal, seorang hakim memutuskan sebuah perkara untuk kemenangan seorang muslim terhadap seorang non-muslim, padahal bukti-bukti menunjukkan sebaliknya, maka ini adalah bentuk pelanggaran yang besar, karena peringatannya cukup keras, "janganlah sekali-kali".
Al ~ Qur'an surat An - Nisa (4): 90.
"Kalau Allah menghendaki, tentu Dia memberi kekuasaan kepada mereka terhadap kamu, lalu pastilah mereka memerangimu. Tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu maka Allah tidak memberi jalan bagimu untuk melawan mereka."
Maka, tidak ada jalan (alasan) bagi seorang muslim untuk melawan seorang non-muslim, jika dia tidak terbukti turut memerangi kaum muslimin, dan sudah jelas menyatakan perdamaiannya dengan kaum muslimin.
Perlu diketahui bahwa, kaum muslimin diwajibkan untuk membenci karena Allah, dan mencintai karena Allah.
Al ~ Qur'an surat Ali Imran (3): 32.
Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir"
Karena Allah tidak menyukainya, maka kaum muslimin wajib membencinya. Tapi sesuai dengan ayat sebelumnya, kebencian tidak boleh menyebabkan kaum muslimin berbuat semena-mena.
Al ~ Qur'an surat An - Nisa (4): 148.
"Allah tidak menyukai ucapan buruk, ..."
Maka wajib bagi kaum muslimin untuk bertutur kata yang baik, dan membenci mereka yang bertutur kata buruk. Tapi kebencian kita terhadap mereka tidak boleh menyebabkan kaum muslimin berbuat semena-mena, karena:
Al ~ Qur'an surat Al - Muzzammil (73): 10.
"Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik."
Begitulah aturan yang mengikat kami kaum muslimin terhadap anda dan yang lainnya.
Sementara, hukuman di akhir bagi mereka yang kufur dan wafat dalam keadaan demikian, maka Allah telah menjelaskan:
Al ~ Qur'an surat Al - Baqoroh (2): 161 - 162.
Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapati laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya.
Mereka kekal di dalam laknat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak pula mereka diberi tangguh.
======================
Menurut Al-Qur'an, apakah Allah membenci orang kafir seperti saya meskipun saya tidak melakukan maksiat?
======================
Ya. Ayatnya:
Al ~ Qur'an surat Ali Imran (3): 32.
Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir"
Dalam Agama Islam, seluruh perbuatan baik yang dilakukan oleh orang-orang kafir tidak akan dinilai sedikitpun dan tidak akan berpengaruh terhadap ketetapan-Nya.
Al ~ Qur'an surat Al - Kahf (18): 103 - 106.
Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya"
Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
Mereka itu adalah orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Rabb mereka dan kufur terhadap perjumpaan dengan Dia, maka terhapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi amalan mereka pada hari kiamat.
Demikian balasan mereka itu neraka jahanam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayatKu dan rasul-rasulKu sebagai olok-olok.
Jika ditanya mengapa tidak dihargai kebaikan-kebaikan yang dilakukan, maka jawabannya adalah karena kebaikan itu dilakukan bersamaan dengan kekufuran yang dilakukannya.
Dalam hal ini, berlaku juga bagi kaum muslimin yang beramal bukan karena Allah:
Al Qur'an surat Ad - Dahr (76): 9.
"Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula ucapan terima kasih."
Al ~ Qur'an surat Al - A'raaf (7): 158.
Katakanlah: "Wahai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Dia, yang menghidupkan dan yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk."
Al ~ Qur'an surat Al - Baqoroh (2): 21.
"Wahai manusia, sembahlah Rabb-mu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa."
Al ~ Qur'an surat An - Nisa (4): 170.
"Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul itu kepadamu dengan membawa kebenaran dari Rabbmu, maka berimanlah kamu, itulah yang lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikitpun, karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."